No. 37 KAIDAH PENULISAN HURUF KAPITAL (HURUF BESAR) 【1】
Tidak jarang kita menemukan tulisan yang tidak sesuai dengan kaidah penulisan
huruf kapital (huruf besar). Sebagai perbandingan akan diberikan contoh-contoh
penulisan yang salah dan contoh-contoh penulisan yang benar.
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kalimat yang berupa petikan langsung.
a. Bentuk salah.
(1) Mira bertanya,“kapan Kakak datang?”.
(2) Ayah menasihatkan,“rajin-rajinlah kamu belajar”.
b. Bentuk benar.
(1) Mira bertanya,“Kapan Kakak datang?”.
(2) Ayah menasihatkan,“Rajin-rajinlah kamu belajar”.
2. Huruf kapital dipakai dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan
dan kitab suci,
termasuk kata ganti untuk Tuhan.
a. Bentuk salah.
(1) Limpahkanlah rahmatmu, ya allah.
(2) Sejauh mana anda sudah mengenal al-Kitab atau al-Quran?
b.Bentuk benar.
(1) Limpahkanlah rahmat-Mu, ya Allah.
(2) Sejauh mana Anda sudah mengenal Alkitab atau Alquran?
Kata keagamaan lain yang ditulis dengan huruf awal kapital adalah nama
agama,seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha; nama kitab suci, seperti
Quran, Injil, Weda, serta nama Tuhan, seperti Allah, Yesus Kristus, dan
Sang Hyang Widi Wasa.
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
a.Bentuk salah.
(1) Salah satu tokoh pergerakan nasional ialah haji Agus Salim.
(2) Nabi Ismail adalah anak nabi Ibrahim alahisalam.
b. Bentuk benar.
(1) Salah satu tokoh pergerakan nasionl ialah Haji Agus Salim.
(2) Nabi Ismail adalah anak Nabi Ibrahim alahisalam.
Jika nama gelar, jabatan, dan pangkat tidak diikuti nama, gelar, jabatan, dan pangkat tersebut harus ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya:
c. Bentuk salah.
(1) Calon jemaah Haji DKI akan diberangkatkan hari ini ke Mekah.
(2) Di Indonesia, Presiden langsung dipilih oleh rakyat.
(3) Siapa Gubernur yang baru dilantik itu?
d. Bentuk benar.
(1) Calon jemaah haji DKI akan diberangkatkan hari ini ke Mekah.
(2) Di Indonesia, presiden langsung dipilih oleh rakyat.
(3) Siapa gubernur yang baru dilantik itu?
Apabila unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat, harus ditulis dengan huruf kapital. Misalnya: Presiden Barack Obama. Sekretaris Jenderal Pertanian, Gubernur Bali,dan sebagainya.
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
a. Bentuk salah.
(1) Selama 350 tahun Bangsa Indonesia dijajah oleh Belanda.
(2) Di Indonesia terdapat Suku Jawa, Suku Sunda,dan sebagainya.
(3) Dalam Bahasa Manado terdapat kata uso, artinya berbohong.
b. Bentuk benar.
(1). Selama 350 tahun bangsa Indonesia dijajah oleh Belanda.
(2) Di Indonesia terdapat suku Jawa, suku Sunda, dan sebagainya.
(3) Dalam bahasa Manado terdapat kata uso, artinya berbohong.
Namun, jika nama bangsa, suku, dan bahasa itu sudah diberi imbuhan gabung(awalan dan akhiran sekaligus), nama-nama itu harus ditulis dengan huruf kecil, karena tidak menunjukkan nama diri lagi.
Misalnya:
c. Bentuk salah.
(1) Lagak lagunya ke- Jepang-Jepangan.
(2) Lafal ucapannya masih menampakkan ke-Jawa-Jawaan.
(3) Pusat Bahasa berusaha meng-Indonesiakan kata-kata asing.
d.Bentuk benar.
(1) Lagak lagunya kejepang-jepangan.
(2) Lafal ucapannya masih menampakkan kejawa-jawaan.
(3) Pusat Bahasa berusaha mengindonesiakan kata-kata asing.
Mungkin tema RBI kali ini kurang menarik bagi mereka yang telah memahami kaidah penulisan huruf kapital. Namun, bagi mereka yang belum faham betul, agaknya bermanfaat untuk diketahui. Kali berikut akan dilanjutkan dengan penjelasan lainnya terkait penggunaan huruf kapital yang benar. CUL8R (See U later)
|