No. 7@kepala, ketua, tetua
Waktu mengecek hasil terjemahan dari bahasa Jepang ke bahasa Indonesia
oleh seorang siswa, saya menemukan kesalahan antara lain sebagai berikut.
@‘–¯‹¦‹c‰ï‹c’· = Kepala Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
@—¤ŒRŽQ–d’· = Ketua Staf Angkatan Darat
@’†‰›‹âs‘Ù = Presiden Bank Sentral
Mungkin yang bersangkutan bingung apakah harus menggunakan kata kepala
atau ketua, karena dalam bahasa Jepang semuanya hanya memakai kata "...’·"
untuk menyatakan pimpinan suatu organisasi, perusahaan dan sebagainya.@Terjemahan
yang benar untuk kata-kata di atas ialah :
@‘–¯‹¦‹c‰ï‹c’· = Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
@—¤ŒRŽQ–d’· = Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD)
@’†‰›‹âs‘Ù = Gubernur Bank Sentral
Untuk jelasnya mari kita tinjau satu demi satu arti kata-kata tersebut.
1. Kepala berarti bagian organ tubuh yang paling atas pada manusia dan
beberapa jenis hewan. Kepala menjadi tempat letak otak, pusat jaringan
saraf, dan pusat beberapa indera. Oleh karena itu kata ini digunakan untuk
melambangkan konsep seseorang dan sebagainya yang berada pada kedudukan
paling atas dan menjadi pusat jaringan atau pusat komando dan sebagainya.
Contoh: kepala negara, kepala daerah, kepala desa, kepala kantor,
@@@@@ kepala bagian, kepala seksi, kepala rumah tangga,
@@@@@ kepala staf angkatan bersenjata.
Kedudukan itu menunjukkan bahwa ada kedudukan lain yang secara hierarkis
berada di bawahnya. Jabatan kepala seksi, dalam suatau perusahaan, misalnya
secara hierarkis dibawahnya adalah kepala urusan, kepala regu dan di atasnya
kepala bagian.
2. Ketua berarti orang yang dianggap tertua dan berpengalaman dalam sesuatu.
Jadi ketua tidak menunjukkan hierarki kedudukan, tetapi menunjukkan posisinya.
Kata ketua digunakan untuk menunjukkan konsep pemimpin organisasi, institusi
dan sebagainya yang tidak memiliki kedudukan secara struktural, tetapi
orang yang lebih tua pengetahuan dan pengalamannya.
Contoh: ketua partai, ketua organisasi, ketua rapat, ketua tim,
@@@@@ ketua majelis hakim, ketua panitia.
Jadi jelas bahwa kepala memiliki atasan atau bawahan, atau staf, sedangkan
ketua memiliki anggota.
3. Tetua (tua-tua =’·˜V) ialah orang yang dipandang tua atau berpengalaman
(tokoh) dan disegani dalam masyarakat dan lingkungannya.
Contoh: tetua kampung
Sebagai tambahan, beberapa sebutan yang digunakan khususnya di lingkungan
perguruan tinggi, misalnya: Šw’· = Rektor, Šw•”’· = Dekan, Šw‰È’· = Ketua Jurusan.
Mudah-mudahan penjelasan perbedaan arti kata-kata di atas akan menambah
sedikit pengetahuan Anda. Saya kira dalam hal ini bahasa Indonesia lebih
terinci dalam membedakan arti kepala dan ketua, daripada bahasa Jepang
yang menggunakan kata ...’· saja. Jadi kalau mau menerjemahkan sebuah kata
atau istilah dari bahasa Jepang ke bahasa Indonesia, pilihlah kata yang
tepat supaya tidak keliru. Cukup jelas? Insya Allah !!!!!!!
|